Laman

Selasa, Maret 24, 2009

Surat dari Saudaramu MADANI

Untuk saudaraku Mahasiswa Universitas Gadjah Mada


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Saudaraku, ini adalah surat pertama yang kami kirim sebagai sarana menyambung tali persaudaraan yang selama ini renggang bahkan mungkin belum terjalin. Sebelumnya, perkenankanlah kami untuk memperkenalkan diri.

Nama kami Masyarakat Peduli Anak Negeri, orang-orang biasa memanggil kami Madani. Kami berasal dari Jogjakarta dan sekarang sedang menimba ilmu di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Selain kuliah, kami juga punya aktivitas lain yang amat menyenangkan. Yaitu, menyantuni anak asuh, mengajar TPA untuk anak jalanan, memberikan dana kesehatan bagi anak-anak sakit, bakti sosial, membantu memperbaiki infrastruktur sekolah-sekolah kurang mampu melalui bakti pendidikan, dan mendidik saudara-saudara kami yang lain untuk sadar akan kewajiban zakat dan pentingnya infaq serta shodaqoh melalui seminar ZIS. Memang kelihatan sangat sibuk, akan tetapi kami sangat menyukainya, kami sangat bersemangat untuk melakukan itu semua. Karena apa ? karena Allah menjanjikan ganjaran yang berlipat bagi kami.

Ingatkah engkau wahai saudaraku, firman Allah dalam QS.Al-Baqarah ayat 261­ yang artinya

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebiji sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir, seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia Kehendaki. Dan Allah Maha Luas (Karunia-Nya) lagi Maha mengetahui

Dan kami yakin, Allah tidak akan mengingkari janjinya. Itulah yang membuat kami bersemangat.

Akan kami lanjutkan kembali perkenalan kami. Alhamdulillah, sekarang kami telah berhasil memberi santunan kepada 13 anak asuh yang tersebar di Samigaluh Kulonprogo dan Pogungrejo. Masing-masing anak asuh, kami titipkan uang sebesar Rp 75.000,00 setiap bulannya untuk keperluan pendidikan mereka. Mungkin saudaraku bertanya, dari mana uang sebanyak itu ? ketahuilah wahai saudaraku, semua rizki berasal dari Allah azza wa jalla. Rizki itu Dia titipkan kepada semua hamba-Nya. Dan Dia memberikan hidayah kepada hamba-Nya yang terpilih untuk menyisihkan sebagian gajinya ataupun uang jajannya untuk diberikan kepada yang berhak. Jadi pada intinya, uang tersebut adalah sumbangan dari hamba Allah yang selama ini setia menjadi donatur tetap Madani.

Tidaklah pantas bagi Madani untuk menyembunyikan peluang kebaikan ini dari saudaraku. Maka, kami mengajak saudara untuk berlomba-lomba dalam menolong orang lain khususnya anak negeri yang merupakan calon-calon pemimpin bangsa dan para pembangun peradaban.

Jika saudara berkeinginan menyambut peluang ini, kami bersedia sepenuh hati melayani dan mengemban amanah ini dengan baik.


Terus bagaimana caranya bergabung ?

Caranya gampang, cukup isi form data diri yang telah kami sertakan bersama surat ini dan silahkan mengiring sms dengan mengetik nama lengkap (spasi) jurusan (spasi) CAN krim ke 085649453136 (Pebri Arif Laksono, Arsitektur 07)


Berapa uang yang harus disetorkan ?

Untuk meringankan sekaligus mempermudah para donatur, maka dengan berbagai pertimbangan kami menawarkan jumlah Rp 5.000,00 setiap donatur per bulannya. Namun, jika berkeinginan untuk menyetorkan lebih atau kurang dari jumlah itu, kami tetap bersedia menampungnya dengan ikhlash.


Uangnya dikumpulkan kemana ?

Ada berbagai metode. Bisa langsung diberikan kepada kolektor di setiap jurusan, atau dikiriim via Bank Muamalat dengan No. Rek. 9062850099 a.n. Evi Nurdiyati qq Madani untuk jumlah yang besar. Namun saudara tidak perlu kawatir, jika saudara menginginkan, kami bisa datang mengambil uang donatur tersebut kapanpun selama kami sanggup. Jadi tidak perlu repot-repot.


Apa fasilitas bagi para donatur ?

InsyaAllah setiap donatur akan mendapatkan kartu setoran dan pemberitahuan agenda-agenda Madani dan dipersilahkan untuk bisa ikut berpartisipasi di dalamnya. Selain itu, insyaAllah kami juga akan melaporkan perkembangan anak asuh serta anak TPA via email kepada para donatur.

Kami berharap, saudara bisa mempublikasikan dan mengajak staf lambaga yang lain untuk ikut serta menyambut peluang berharga ini.

Salam persaudaraan

dari saudara dekatmu




Madani

Kamis, Maret 19, 2009

Eksim Basah Tersebut Tak Kunjung Sembuh


Amreta Nadila Pragustiana, bocah berusia empat tahun anak dari Bapak Prayogo dan Ibu Supriyati, warga Jl. Tamansiswa No. 76 Jogjakarta ini hanya bisa merasakan gatalnya eksim basah yang dideritanya. Menurut penuturan ayahnya, eksim basah ini adalah eksim basah jenis genetis, yang artinya penyakit yang diturunkan dari ayahnya. Jadi, tidak hanya Amreta yang menderita penyakit ini, akan tetapi Prayogo, sang bapak juga menderita penyakit tersebut.


Walaupun sedang menderita eksim basah, Amreta tetap ceria seperti anak-anak yang lain. Menurut penuturan ayahnya, penderitaan Amreta dimulai ketika malam hari. Disaat itulah rasa gatal mulai terasa sehingga Amreta selalu menggaruk eksimnya dan akhirnya meninggalkan luka-luka lecet disekujur tubuhnya.


Prayogo sekeluarga tinggal di dalam rumah kontrakan mungil di sekitar bantaran Kali Code. Sebelumnya, Prayogo sekeluarga tinggal bersama ibu kandung dan adiknya sekeluarga dalam rumah berukuran sekitar 3X7 meter. Jadi bisa dibayangkan rumah sekecil itu dihuni oleh dua keluarga dengan empat anak kecil dan satu ibu. Prayogo hanyalah seorang tukang servis elektronik yang kerjanya tidak tetap. Sebelumnya, beliau bekerja di agen gas, namun, beliau di PHK dan akhirnya memutuskan untuk membuka sendiri usaha servis kipas angin, mesin cuci, dan kompor gas. Sedangkan Supriyati, ibu dari Amreta hanyalah seorang ibu rumah tangga. Jadi, praktis hanya ayahnyalah yang menjadi sumber kehidupan mereka. Selain Amreta, Prayogo juga dikaruniai dua anak lain, Nalana Rasya Hilal Ashshidiq usia : 1,5 tahun dan Devajana Cinta Parasvhi usia : 5 bln.


Prayogo menuturkan, Amreta harus kontrol sepekan sekali untuk memantau perkembangan penyembuhan eksimnya. Menurut beliau, setiap kontrol membutuhkan dana Rp 40.000,-. Itupun belum termasuk obatnya yang terdiri atas tiga macam.


Alhamdulillah, Bapak Prayogo bertemu dengan salah seorang mahasiswa arsitektur UGM yang tergabung dalam MADANI (Masyarakat Peduli Anak Negeri) Fakultas Teknik. Sehingga, kabar ini segera ditindaklanjuti dan akhirnya MADANI bisa membantu pengobatan Amreta. Namun, dana yang dikucurkan MADANI amatlah kurang. Sehingga butuh dukungan banyak dermawan lagi yang mau meringankan beban saudara kita ini.


Berikut data lengkap Amreta

Nama ayah : Prayogo

Nama ibu : Supriyati

Usia ibu : 36 tahun

Nama anak : Amreta Nadila Pragustiana

Usia : 4 tahun

Sakit : eksim basah genetis (turunan dari ayah)

Alamat : Jl. Tamansiswa No. 76 Jogjakarta

Kesulitan : Biaya kontrol dan obat

Sepekan sekali kontrol ke dokter dengan biaya Rp 40.000,- /kontrol

Pekerjaan ayah : Salatir (tukang servis kipas angin, mesin cuci, kompor gas, dll)

Pekerjaan ibu : ibu rumah tangga

Status rumah : kontrakan dengan biaya Rp 200.000,-/bulan

Nama adik : 1. Nalana Rasya Hilal Ashshidiq usia : 1,5 tahun

2. Devajana Cinta Parasvhi usia : 5 bln


Jumat, Maret 13, 2009

Yuk Gabung Madani !!!

Ni Madani punya program kerja buat anak negeri. namanya CAN (Cinta Anak Negeri), apaan tuh ? pada intinya program ini diperuntukkan bagi 13 anak asuh Madani (insyaAllah akan nambah sampe 20 anak asuh), anak2 jalanan yang ikut TPA Madani, dan anak2 lain yang secara tidak terduga membutuhkan bantuan.
Nah, kami menawarkan program ini kepada kalian, para mahasiswa teknik UGM semuanya yang mau mnyalurkan sebagian dananya untuk biaya pendidikan, kesehatan bagi mereka. bagi dosen2 Fakultas Teknik juga boleh ikutan lho.

informasi lebh lanjut tunggu postingan selanjutnya dan tunggu poster Madani di jurusan kalian
Go Madani !!!

Apaan tuh MADANI ???


Madani tu kependekan dari Masyarakat Peduli Anak Negeri. kami berada di bawah payung KMT (Keluarga Muslim Teknik). Kegiatan Madani terfokus pada anak negeri. jadi kami berupaya bagaimana bisa membantu anak negeri yang membutuhkan bantuan, bak itu biaya pendidikan, kesehatan, maupun yang lainnya. jadi, buat kami yang merasa jadi mahasiswa yang peduli, yuk gabung dengan Madani. kita didik anak negeri !!!

Go Madani !!!